gabung

Unique 1:1 Traffic Exchange

Rabu, 29 Mei 2013

penerapan kombinatorik \ PROGRAM GENERATE PERMUTASI

#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h>

using namespace std;

int hasil;
//funsi faktorial :
int faktorial (int nilai)
{
hasil = nilai;
while(nilai>1)
{
hasil = hasil*(nilai-1);
nilai = nilai-1;
}
return hasil;
}
main()
{
int p,nq,max,x,i,j,n,k,r,s,tr,no ;
int a[100];
div_t xx;

for (i=0;i<100;i++)
{
a[i] =0;
}
//Tampilkan pembuka
printf("\n PROGRAM GENERATE PERMUTASI\n\n");

//input nilai n(jumlah data <maksimal 100>)
printf("Masukan nilai n : ");
scanf("%d",&n);
//input data ke dalam array
for(i=1;i<=n;i++) //ulangi untuk semua data hingga data ke-n
{
printf("Masukan nilai himpunan a[%d] : ",i);
scanf("%d",&a[i]);
}

//input nilai r
printf("nilai r : ");
scanf("%d",&tr);

//hitung nilai permutasi
p=faktorial(n);
nq=faktorial(n-tr);
if(nq==0)nq=1;
max=p/nq;

printf("nilai permutasi : %d\n\nTekan Enter untuk melihat hasil generate permutasi...\n",max);

getche();//fungsi membaca karakter keyboard
no=1;//variabel untuk menampilkan nomor

//men-generate permutasi dengan
//algoritma generate next-permutation

//genere sabanyak nilai permutasi
for(x=1;x<=max;x++)
{
printf("%3d. ",no);
for(i=1;i<=tr;i++)
printf("%d",a[i]);
printf("\n",a[i]);
no++;

j=n-1;
while(a[j] > a[j+1])
j=j-1 ; //j adalah subcript terbesar dengan aj<aj+1
k=n;
while(a[j] > a[k])
k=k-1 ; //ak adalah integer terkecil dan lebih besar dari aj

//tukar aj dan ak
i=a[k];
a[k]=a[j];
a[j]=i;

r=n;
s=j+1;
while (r>s)
{
//tukar ar dan as
i=a[r];
a[r]=a[s];
a[s]=i;

r=r-1;
s=s+1;
}
}

system("PAUSE");
return EXIT_SUCCESS;
}

Selasa, 04 Desember 2012

tugas

Tugas 3 Individu Latihan Studi Kasus

Sistem Pendukung Keputusan Klinis dalam Mendiagnosa Penyakit Unggas

Usaha ternak unggas merupakan salah satu peluang bisnis yang prospeknya sangat menjanjikan. Meskipun binis tersebut sangat menjanjikan, bukan berarti bisnis ini tidak mempunyai kendala. Begitu banyak kendala yang ditemui oleh para pengusaha peternakan. Banyak kendala yang bisa diatasi, akan tetapi tidak sedikit pula yang pada akhirnya menyebabkan peternak unggas merugi. Wawancara pada lima pengusaha ayam dan pengelolanya, menyebutkan bahwa keuntungan yang dicapai tiap kali panen tidak maksimal atau dalam kasus ini selalu ada unggas yang mati melebihi 200 ekor. Kasus terparah dari lima lokasi survey tersebut adalah kematian 4800 ekor ayam di dusun Krapyak, kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang akibat penyakit Newcastle Disease.
Menurut beberapa pengusaha peternakan ayam, faktor yang mempengaruhi hasil panen suatu peternakan adalah konsep kandang, anak kandang, dan penanganan penyakit. Konsep kandang yang buruk dan tidak sesuai standar dari perusahaan kemitraan ayam yang menaungi pengusaha ternak mempunyai dampak pada anak ayam yang sering terjepit dan akhirnya mati. Anak kandang juga merupakan faktor penting dalam pencapaian panen yang maksimal. Anak kandang yang buruk nantinya akan berdampak pada bobot ayam yang tidak sesuai target, gesernya penghitungan ayam yang mati, dan juga manajemen pakan ayam yang melebihi takaran. Faktor berikutnya adalah penanganan penyakit. Ayam yang mati tiba-tiba hendaknya tidak langsung dibuang begitu saja, perlu adanya diagnosa terhadap ayam yang membuat pengusaha merugi seperti kasus di atas. Kesalahan diagnosa penyakit sangat mempengaruhi hasil panen.

Berdasarkan kasus diatas mengenai Aplikasi SPK Klinis dalam Mendiagnosa Penyakit Unggas yang diberikan, tentukanlah ;
a.       Identifikasi Masalah
b.       Rumusan Masalah
c.       Kebutuhan Data yang diperoleh bila diasumsikan pengumpulan data di lapangan telah dilakukan dalam bentuk tabel rangkuman hasil pengumpulan data seperti tabel di bawah ini :

No
Klasifikasi
Definisi
1
Jenis Masalah

2
Data/Fakta yang diperoleh






3
Jenis Keputusan

4
Model keputusan

5
Input sistem



6
Proses



7
Keluaran Sistem